#kuybeberes | Membersihkan Rumah ala JemariEnggar

Adakah di antara teman-teman yang juga merasa stress menghadapi barang-barang yang ada di rumah? Sering merasa bingung harus memulai dari mana saat ingin membereskan rumah? Kalau iya, Anda tak sendiri.

#kuybeberes sebenarnya berasal dari kata ‘Yuk, beberes!’. Yang kemudian saya sesuaikan dengan kebiasaan saya sebagai orang Malang, membalik satu kata ‘yuk’ menjadi ‘kuy’. #kuybeberes adalah proses membersihkan rumah yang sedang saya jalani saat ini. Bisa juga dikatakan sebagai ajakan beberes untuk teman-teman yang juga merasa kewalahan dengan banyaknya barang di rumah seperti yang saya alami.

Memiliki terlalu banyak barang bagi saya cukup menyita energi, emosi dan juga waktu. Dengan melihat banyak barang ada di mana-mana rumah terasa sempit, sehingga membuat saya merasa malas bergerak. Melihat banyak barang juga membuat saya merasa bingung harus membereskan rumah dimulai dari mana. Rasa bingung itu pun akhirnya membuat saya tidak melakukan apa-apa. Di saat saya merasa tak tahu harus melakukan apa di rumah, sedangkan ruang gerak terasa seolah terbatas, tak jarang saya merasa bosan berada di rumah.

Sekotak kecil laci lemari yang berantakan dan dipenuhi dengan barang yang tidak dibutuhkan saja membuat emosi dan pikiran menjadi kacau. Apalagi jika situasi berantakan ada di segala sudut di rumah kita.

Rasa bosan itu membuat keinginan saya untuk jalan-jalan semakin besar. Tetapi dengan situasi pandemi saat ini sepertinya masih kurang tepat jika bepergian ke luar rumah. Walaupun sepertinya keadaan perlahan mulai membaik, namun kita tak boleh lengah untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Oleh karena itu menurut saya lebih baik jika kita tetap di rumah saja selagi bisa.

Untuk menciptakan suasana yang nyaman selama di rumah, saya harus memulai melakukan perubahan. Membersihkan barang yang selama ini membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan mental saya.

Sebelum mulai membersihkan rumah, tentu saya mencari informasi dari berbagai sumber. Di antaranya saya mulai mengikuti akun yang membahas tentang decluttering, dan juga hidup minimalis. Tentu saja sangat mudah untuk menemukan informasi hanya dengan mengetik nama Marie Kondo. Selain itu beberapa akun instagram lain yang saya ikuti di antaranya: minimalistmeblog, minimalistmomspodcast, the.decluttered.mom, dan yamaguchiseiko3

Namun saya tidak bisa selalu mengikuti informasi terbaru dari mereka. Saya membutuhkan informasi yang lebih berurutan penjelasannya. Saya membeli beberapa buku tentang decluttering dan hidup minimalis. Buku pertama yang saya baca adalah goodbye, things. Hidup minimalis ala orang Jepang’ karya penulis Fumio Sasaki. Bagaimana buku ini membuka cara pandang yang baru mengenai hidup akan saya bahas di kesempatan berikutnya.

Dari beberapa sumber yang sudah saya kumpulkan, saya mencocokkan dengan kehidupan seperti apa yang saya inginkan nantinya. Dan saya rasa jawabannya adalah saya ingin hidup dengan menghabiskan sedikit waktu untuk merawat benda yang ada di rumah saya.

Untuk itu saya memulainya dengan:

  1. Membersihkan rumah dengan membuang barang yang benar-benar merupakan sampah.
  2. Memisahkan mana barang yang benar-benar saya butuhkan saat ini dengan barang yang hanya menjadi keinginan saya saja.
  3. Barang yang selama satu tahun ke belakang tidak pernah saya pakai juga saya keluarkan.

Dalam memisahkan barang tersebut tak jarang kita merasa sayang untuk membuangnya. Atau kadang terlintas di pikiran tentang kemungkinan akan memakainya di waktu yang akan datang. Dengan #kuybeberes saya belajar untuk membuang angan-angan semu itu. Angan-angan yang belum tentu akan terjadi. Dan saya hanya perlu memutuskan apa yang saya perlukan saat ini, detik ini.

Barang-barang yang harus dikeluarkan dengan kondisi yang masih baik, bisa kita preloved, berikan kepada kerabat yang membutuhkan atau bisa juga disumbangkan. Jujur saat ini masih ada barang yang saya kemas dan belum saya keluarkan dari rumah, karena bingung bagaimana menyalurkannya dan kepada siapa .

Saya baru mulai menjalani proses ini pada awal bulan Agustus 2021. Jadi buat teman-teman yang memiliki masalah yang sama dengan saya, terkait dengan banyaknya barang yang kita miliki, yuk, dimulai dari sekarang juga. Teman-teman akan merasa senang tinggal di rumah dengan barang yang benar-benar menjadi kebutuhan tanpa harus capek membersihkan barang lainnya. #KUYBEBERES !